Ra Kartini merupakan bangsawan Jawa yang peduli akan pendidikan dan kemajuan kaum wanita di Indonesia. Beliau merupakan pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Kartini muda berusaha melawan adat istiadat Jawa yang mengkekang wanita untuk maju dan bersekolah tinggi. Niat sekolah yang tinggi dan cita- cita menjadi guru Kartini wujudkan dengan meminta beasiswa sekolah ke Belanda.
Halangan adat istiadat itu hampir saja bisa dilewati Kartini ketika datang surat dari Belanda yang mengabulkan permohonannya untuk bersekolah di Belanda. Bea siswa telah tersedia untuknya, cita citanya menjadi guru bukan lagi seperti menyentuh langit baginya. Namun sayang sperti pada umumnya keterlambatan Pak Pos dalam menyampaikan surat membuat waktu pingit Kartini untuk di pinang habis waktunya.
Kartini di pinang oleh Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, dengan menjadi istri Kartini telah memasuki kehidupan baru untuk menjadi istri yang baik seperti Ibunya dengan mengabdi pada Ayahnya.
Sekalipun dari dalam rumah dan sudah mengabdi sebagai istri, Kartini tahu ada seorang pemuda cerdas yang sangat membutuhkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya. Pemuda itu bukan berasal dari sukunya. Ia berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Agus Salim namanya. Kartini ingin berbuat baik bagi sahabat Sebangsanya itu. Ia pun kembali mengirimkan surat ke Belanda dan memohon agar bea siswa itu diberikan kepada Agus Salim. Sayang, Agus Salim tidak memanfaatkan kebaikan Kartini itu dengan alasan yang hanya Agus Salim sendiri saja yang tahu.
Dengan berumah tangga Kartini melupakan angan-angan untuk menjadi guru. Setelah menikah RA. Kartini memiliki anak laki-laki, namun sayang takdir berkata lain setelah tiga hari melahirkan anaknya Kartini meninggal dalam usia yang sangat muda yaitu 25 tahun.
Sepeninggal Kartini teman baiknya di Belanda Abendanon, yang menjadi Direktur Pengajaran Belanda mengumpulkan surat-surat dari Kartini. Isi surat itu merupakan ungkapan apa yang dirasakan Kartini dengan kodratnya sebagai wanita Jawa. Kumpulan surat-surat Kartini itu dibukukan dan diberi judul Door Duistemis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Habis gelap terbitlah terang menjadi buku bersumber dari surat-surat Kartini. Surat Kartini menjadi inspirasi perjuangan wanita untuk maju dan setara dengan pria dalam segala hal.
Google Doodle hari ini hari ini, Kamis (21/4/2016) menjadi inspirasi kaum perempuan untuk terus maju dan berpendidakan tinggi sesuai cita-cita dari RA Kartini, Selamat Hari Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang.
0 Response to "RA Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang"
Post a Comment